sculpture56.com Keluarga mantan rapper Tupac Shakur telah mempekerjakan pengacara Alex Spiro untuk menyelidiki dugaan hubungan antara kematian Tupac dengan Sean “Diddy” Combs, yang saat ini menghadapi tiga dakwaan dan sejumlah tuntutan kriminal seksual. Menurut laporan Billboard pada Jumat (4/10), penyelidikan ini melibatkan pengacara dari New York yang juga menangani kasus Alec Baldwin.
Tupac Shakur, yang meninggal pada usia 25 tahun setelah ditembak di Las Vegas pada September 1996, telah menjadi subjek spekulasi baru-baru ini. Pada September 2023, mantan pemimpin geng Duane “Keefe D” Davis ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan terkait serangan tersebut. Setelah Davis mengklaim pada Juli 2024 bahwa Combs atau rapper P Diddy menawarkan US$1 juta untuk membunuh Shakur, keluarga Tupac memutuskan untuk mempekerjakan pengacara.
Dugaan keterkaitan antara Tupac dan Diddy semakin menguat dengan peluncuran lagu “Fuel” oleh Eminem pada Juli 2024, yang merupakan bagian dari album “The Death of Slim Shady (Coup de GrĂ¢ce)”. Dalam lagu tersebut, Eminem memberikan shout-outs kepada Notorious B.I.G. dan Tupac, sementara juga menyebut P Diddy yang diduga turut berperan dalam pembunuhan pada 1996.
Beberapa tahun sebelumnya, Eminem juga diyakini menyindir P Diddy melalui lagu “Killshot”, yang dirilis pada 2018. Lagu ini adalah diss track untuk Machine Gun Kelly dan menyebut-nyebut keterlibatan P Diddy dalam pembunuhan Tupac.
Pada 2008, P Diddy telah membantah keterlibatannya dalam serangan terhadap Tupac, menyebut cerita tersebut sebagai bohong dan sepenuhnya salah. Namun, sejak September 2024, Diddy telah menghadapi dakwaan jaksa federal atas berbagai tuduhan, termasuk dalang operasi kriminal besar-besaran selama beberapa dekade yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhannya akan kepuasan seksual. Hingga saat ini, 12 korban telah mengajukan kasus pelecehan seksual perdata terhadap Combs selama setahun terakhir, dan diperkirakan ada 120 gugatan baru atas dugaan kejahatan seksual yang dilakukan selama 30 tahun terakhir.