https://sculpture56.com/

sculpture56.com Kasus video mesum yang melibatkan seorang guru dan murid di Gorontalo telah menggemparkan publik. Guru bernama DV (57) telah ditetapkan sebagai tersangka setelah video yang memperlihatkan perbuatan mesumnya dengan murid kelas 12 di MAN 1 Kabupaten Gorontalo menjadi viral di media sosial. Pemeriksaan terhadap korban dan saksi menunjukkan bahwa hubungan asmara antara DV dan murid tersebut telah dimulai sejak Januari 2024.

Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, menjelaskan bahwa modus tersangka adalah memberikan bantuan dan perhatian lebih kepada korban, termasuk dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga korban merasa nyaman dan dekat dengan tersangka. Motif tersangka adalah untuk menjalin hubungan asmara dengan korban.

Kasus ini menarik perhatian karena dianggap sebagai bentuk child grooming. Child grooming adalah upaya manipulatif yang dilakukan oleh pelaku terhadap anak atau remaja dengan membangun hubungan dekat, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan tujuan tertentu. Pelaku bisa berupa siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin atau usia.

Menurut psikolog klinis Nuzulia Rahma, child grooming sering kali dimulai dengan perhatian berlebih dalam bentuk ucapan, perilaku, dan hadiah-hadiah. Ini adalah awal pendekatan yang dilakukan oleh pelaku untuk memanipulasi anak.

Child grooming bisa terjadi di berbagai tempat, termasuk di dunia maya, organisasi, dan ruang terbuka umum. Tujuan utama child grooming adalah untuk mempersiapkan anak menghadapi pelecehan dan eksploitasi seksual, radikalisasi, atau eksploitasi kriminal.

Anak yang mengalami child grooming jarang memberitahu orang dewasa atau bahkan tidak sadar bahwa mereka sedang di-grooming. Namun, ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan oleh orang tua atau dewasa di sekitar anak, antara lain:

  1. Perubahan perilaku secara mendadak, seperti menarik diri dari aktivitas yang biasanya disukai.
  2. Menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah atau menghilang dari rumah atau sekolah tanpa alasan yang jelas.
  3. Menyembunyikan kegiatan atau cara mereka menghabiskan waktu, termasuk saat menggunakan perangkat elektronik.
  4. Memiliki barang atau hadiah yang tidak dapat dijelaskan asal muasalnya.
  5. Menjalin persahabatan atau hubungan dengan orang yang jauh lebih tua.
  6. Penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
  7. Munculnya bahasa atau kosakata bernuansa seksual yang tidak diduga anak ketahui.
  8. Tampak kesal atau menarik diri dari interaksi sosial.

Setelah memahami apa itu child grooming dan tanda-tanda anak yang mengalaminya, orang tua harus waspada dan selalu memperhatikan perilaku anak serta lingkungan di sekitar mereka.

By admin