https://sculpture56.com/

sculpture56.com – Gus Miftah, seorang pendakwah kondang yang dikenal dengan gaya dakwah yang santai dan merangkul semua kalangan, baru-baru ini mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban. Keputusan ini cukup mengejutkan publik, mengingat perannya yang strategis dalam menjembatani hubungan antaragama di Indonesia.

Alasan Mundur

Dalam sebuah konferensi pers, Gus Miftah menjelaskan beberapa alasan utama di balik pengunduran dirinya:

  1. Fokus pada Kegiatan Dakwah
    Gus Miftah menyatakan bahwa ia ingin kembali fokus pada kegiatan dakwah di akar rumput. “Saya merasa panggilan utama saya adalah mendampingi masyarakat langsung, menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang menyejukkan,” ujarnya.
  2. Kesibukan yang Berlebih
    Tugas sebagai utusan khusus ternyata menyita banyak waktu dan energi. Gus Miftah mengaku merasa sulit membagi waktu antara tanggung jawab kenegaraan dengan aktivitas pribadinya, termasuk membina komunitas-komunitas yang selama ini ia pimpin.
  3. Komitmen pada Pendidikan Umat
    Selain berdakwah, Gus Miftah memiliki perhatian besar pada pendidikan umat. Ia ingin lebih banyak terlibat dalam pengembangan pesantren dan program-program sosial yang memberdayakan masyarakat.

Dukungan dari Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo menerima pengunduran diri Gus Miftah dengan penuh pengertian. Jokowi mengapresiasi kontribusi Gus Miftah selama menjabat, terutama dalam membangun dialog yang harmonis antarumat beragama di Indonesia. “Beliau sudah bekerja dengan sangat baik, dan saya menghormati keputusan ini,” ujar Jokowi dalam pernyataan resminya.

Respon Publik

Pengunduran diri Gus Miftah menuai beragam respons dari masyarakat. Banyak yang mendukung keputusannya untuk kembali ke jalur dakwah, tetapi ada pula yang merasa kehilangan sosok moderat seperti dirinya dalam dunia politik dan pemerintahan.

Kembali ke Akar

Gus Miftah sendiri menegaskan bahwa ia tetap akan berkontribusi dalam menjaga kerukunan beragama, meskipun bukan lagi melalui jalur formal pemerintahan. “Saya akan terus melayani masyarakat dengan cara yang saya yakini bisa memberi dampak terbaik,” pungkasnya.

Keputusan Gus Miftah untuk mundur ini menunjukkan komitmen besarnya pada dakwah dan umat. Meski meninggalkan jabatan strategis, ia tetap menjadi teladan dalam memperjuangkan toleransi dan harmoni di tengah keberagaman Indonesia.

By admin