https://sculpture56.com/

sculpture56.com – Baru-baru ini, pengguna Google Finance dikejutkan dengan kesalahan tampilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada Sabtu, 1 Februari 2025, platform tersebut menunjukkan bahwa 1 dolar AS setara dengan Rp 8.170. Angka ini jauh dari nilai tukar resmi yang berada di kisaran Rp 16.312 per dolar AS.

Kesalahan Data di Google Finance

Kesalahan tampilan kurs ini langsung menarik perhatian masyarakat dan pelaku pasar keuangan. Banyak yang mempertanyakan keabsahan data yang ditampilkan oleh Google Finance. Menanggapi hal ini, pihak Google menjelaskan bahwa mereka mendapatkan data konversi mata uang dari penyedia pihak ketiga. Setelah menyadari ketidakakuratan tersebut, mereka segera menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan.

“Kami menyadari adanya kesalahan dalam tampilan kurs mata uang di Google Finance dan telah mengambil langkah untuk memperbaikinya. Kami bekerja sama dengan mitra data kami untuk memastikan keakuratan informasi yang disediakan,” demikian pernyataan resmi Google.

Dugaan Penyebab Kesalahan

Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, mengungkapkan bahwa kemungkinan penyebab kesalahan ini adalah gangguan teknis atau bug dalam sistem pengambilan data Google. Kesalahan semacam ini bisa terjadi akibat adanya ketidaksesuaian data dari penyedia layanan atau sistem yang gagal memperbarui nilai tukar dengan benar.

“Google Finance mengandalkan sumber data eksternal untuk menampilkan informasi keuangan secara real-time. Jika terjadi kesalahan dalam penyediaan data, maka tampilan di platform mereka juga akan terpengaruh. Ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak hanya mengandalkan satu sumber informasi dalam melihat kurs mata uang,” ujar Pratama.

Dampak dan Tindakan yang Harus Dilakukan

Kesalahan dalam menampilkan kurs nilai tukar dapat menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang berencana melakukan transaksi internasional atau investasi. Meski kesalahan ini telah dikoreksi, tetap disarankan bagi pengguna untuk selalu memverifikasi informasi nilai tukar dari sumber resmi, seperti Bank Indonesia atau lembaga keuangan terpercaya.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat yang sering berurusan dengan nilai tukar mata uang disarankan untuk menggunakan lebih dari satu sumber referensi. Selain Google Finance, platform lain seperti Bloomberg, XE, dan data resmi dari bank sentral dapat dijadikan rujukan.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dalam mengakses informasi keuangan dan tidak langsung mempercayai satu sumber tanpa verifikasi lebih lanjut.

By admin