sculpture56.com – Pada Minggu malam, 2 Maret 2025, wilayah Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, dilanda bencana alam berupa banjir bandang. Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini menyebabkan kerusakan di beberapa titik dan memicu kecemasan di kalangan masyarakat setempat. Salah satu dampak tragis dari kejadian ini adalah hilangnya seorang warga yang terseret arus banjir.
Kronologi Kejadian
Banjir bandang yang terjadi di Cisarua disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang sore hingga malam hari. Aliran air yang sangat deras menggenangi sejumlah ruas jalan dan rumah-rumah penduduk di kawasan tersebut. Banyak warga yang tidak dapat menghindari kekuatan arus banjir yang tiba-tiba datang.
Di antara korban yang terdampak adalah Asep Mulyana, seorang pria berusia 59 tahun, yang dilaporkan hilang setelah terseret arus. Asep dilaporkan sedang berada di dekat aliran sungai saat kejadian banjir terjadi. Meskipun warga dan beberapa petugas berusaha untuk membantu, namun arus yang sangat kuat menyebabkan Asep tidak dapat diselamatkan pada saat itu.
Upaya Pencarian oleh Tim SAR
Pencarian terhadap Asep Mulyana segera dilakukan setelah laporan kehilangan diterima oleh pihak berwenang. Tim SAR Jakarta yang dibantu oleh relawan lokal langsung bergerak untuk mencari korban di sepanjang aliran sungai dan area yang terdampak banjir. Pencarian dilakukan dengan melibatkan berbagai peralatan seperti perahu karet dan alat pemantau, namun hingga kini, Asep Mulyana masih belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengonfirmasi bahwa satu orang hilang setelah terbawa arus banjir. “Kami telah mengerahkan tim SAR untuk mencari korban yang hilang. Kami juga bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat proses pencarian,” ujar Desiana dalam keterangannya kepada media.
Dampak Banjir di Cisarua
Selain hilangnya satu korban, banjir bandang ini juga menimbulkan kerusakan materiil yang cukup signifikan. Sejumlah rumah penduduk, jalan, dan fasilitas umum terendam air, dan banyak kendaraan yang terjebak di tengah arus. Beberapa titik lokasi juga mengalami longsor akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Masyarakat sekitar mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait potensi banjir susulan. “Ini sangat mengejutkan, banjir datang begitu cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Kami berharap bantuan segera datang,” ungkap salah seorang warga yang terdampak.
Tanggapan Pemerintah dan Relawan
Pemerintah daerah Bogor bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memberikan perhatian terhadap kejadian ini. Selain itu, relawan-relawan setempat juga turut membantu evakuasi warga yang terdampak dan menyalurkan bantuan berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan darurat lainnya.
Relawan juga mengingatkan warga untuk tetap waspada dan menghindari daerah-daerah rawan yang masih terancam banjir. Pemerintah daerah dan tim SAR terus bekerja keras dalam upaya penyelamatan dan pemulihan daerah yang terkena dampak.
Penutupan
Peristiwa banjir bandang di Cisarua ini menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan bencana seperti kawasan pegunungan. Warga diimbau untuk selalu memantau peringatan dini cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan diri dan keluarga.
Saat ini, proses pencarian terhadap Asep Mulyana masih berlangsung, dan diharapkan korban dapat segera ditemukan. Banjir ini juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam lainnya.