https://sculpture56.com/

sculpture56.com – Pada akhir November 2024, Jakarta menjadi sorotan dengan digelarnya demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa dari berbagai universitas di kota tersebut. Aksi unjuk rasa ini menuntut kebijakan pendidikan yang lebih pro-rakyat, dengan salah satu tuntutan utama adalah pendidikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. Demo ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, mendapatkan perhatian publik, dan memicu diskusi mengenai biaya pendidikan tinggi yang semakin memberatkan.

Aksi Demo yang Menggugah Kesadaran Publik

Demo mahasiswa dimulai pada pagi hari di sekitar kawasan Monas, pusat Jakarta. Ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Trisakti, turun ke jalan dengan spanduk bertuliskan “Pendidikan untuk Semua” dan “Pendidikan Gratis adalah Hak”. Mereka menggelar orasi, membagikan selebaran, dan melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dengan biaya kuliah yang tinggi.

Unjuk rasa ini menjadi viral di media sosial setelah berbagai video aksi tersebut dibagikan oleh para peserta dan netizen. Tagar #PendidikanGratis untuk Indonesia sempat menduduki posisi teratas trending topic di Twitter, dengan banyak pengguna mendukung gerakan ini dan menyerukan perubahan kebijakan pendidikan.

Tuntutan Mahasiswa

Para mahasiswa yang terlibat dalam demo ini menuntut agar pemerintah memberikan akses pendidikan tinggi secara gratis, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu. Mereka berargumen bahwa biaya pendidikan yang semakin meningkat membuat banyak pelajar terpaksa putus sekolah atau terlambat lulus karena terkendala biaya. Mahasiswa juga menuntut peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi, dengan lebih banyak dana yang dialokasikan untuk fasilitas dan kesejahteraan mahasiswa.

Pihak demonstran juga mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai lebih fokus pada pembangunan infrastruktur besar dan ekonomi digital, sementara sektor pendidikan, yang merupakan hak dasar, masih terabaikan. “Kami ingin pendidikan menjadi hak semua orang, bukan hanya bagi mereka yang mampu membayar,” ujar salah satu orator yang beraksi di atas truk pengeras suara.

Tanggapan Publik dan Pemerintah

Sempat Turunkan Bendera dan Naik Meja DPRD, Ratusan Mahasiswa Demo Tuntut  Pendidikan Gratis

Tanggapan terhadap aksi ini beragam. Banyak masyarakat yang memberikan dukungan kepada mahasiswa, menyadari bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi negara. Beberapa tokoh publik, seperti akademisi dan pegiat pendidikan, juga memberikan dukungan kepada para demonstran dengan menyuarakan pentingnya akses pendidikan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat.

Namun, ada juga yang memberikan kritik, menganggap bahwa tuntutan tersebut tidak realistis mengingat anggaran negara yang terbatas. Beberapa pihak menyarankan agar mahasiswa lebih memperjuangkan beasiswa atau peningkatan kualitas pendidikan tanpa harus bergantung pada pendidikan gratis.

Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, belum memberikan tanggapan resmi mengenai tuntutan ini. Namun, mereka menyatakan bahwa pembiayaan pendidikan tetap menjadi prioritas pemerintah, dan mereka tengah merencanakan berbagai program untuk meringankan beban mahasiswa, seperti beasiswa, subsidi, dan program bantuan pendidikan lainnya.

Apa yang Bisa Diharapkan ke Depan?

Aksi demo mahasiswa ini menunjukkan ketegangan antara kebutuhan mendesak akan reformasi pendidikan dan keterbatasan anggaran negara. Dengan meningkatnya kesadaran publik tentang masalah biaya pendidikan, ada kemungkinan bahwa kebijakan pendidikan yang lebih berpihak kepada rakyat akan menjadi isu yang lebih serius di tahun-tahun mendatang.

Namun, untuk mencapai pendidikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia, diperlukan dialog yang konstruktif antara pemerintah, pihak universitas, dan masyarakat. Tantangan terbesar adalah mencari keseimbangan antara ketersediaan anggaran negara dan upaya untuk menjamin akses pendidikan yang setara.

Tentu saja, demo ini akan terus menjadi pembicaraan hangat, dan efek viral di media sosial mungkin akan terus memengaruhi kebijakan-kebijakan pendidikan di masa depan.

By admin