sculpture56.com – Pada Sabtu malam, 15 Februari 2025, sekitar pukul 20.00 WITA, warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, dihebohkan oleh fenomena yang tak biasa. Hujan yang turun malam itu membawa partikel menyerupai jeli, sebuah kejadian yang terekam dalam video dan kemudian viral di media sosial. Fenomena ini segera menarik perhatian netizen dan media, yang penasaran akan penyebab di baliknya.
Hujan Jeli: Video Viral yang Menarik Perhatian
Video yang menunjukkan hujan dengan partikel menyerupai jeli ini langsung menyebar luas di platform media sosial. Banyak yang beranggapan bahwa kejadian ini sangat aneh dan tidak biasa. Dalam video tersebut, terlihat cairan bening seperti jeli menetes dari langit, yang tentu saja menimbulkan rasa keheranan di kalangan masyarakat.
Namun, meskipun fenomena tersebut menarik perhatian banyak orang, pihak berwenang mulai meragukan keaslian peristiwa ini.
Penjelasan BMKG: Menanggapi Fenomena Hujan Jeli
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Ida Pramuwardani, menyatakan bahwa fenomena hujan jeli yang terjadi di Gorontalo sangat sulit untuk dijelaskan secara ilmiah. Secara alami, hujan yang membawa partikel seperti jeli tidak mungkin terjadi tanpa adanya faktor eksternal tertentu.
BMKG mengungkapkan beberapa kemungkinan penyebab fenomena tersebut, antara lain:
1. Proses Biologis:
Salah satu kemungkinan yang diajukan adalah fenomena ini disebabkan oleh organisme laut kecil, seperti plankton atau ubur-ubur, yang terbawa ke atmosfer akibat badai atau angin kencang. Partikel-partikel ini kemudian bisa jatuh bersama hujan, memberikan kesan bahwa hujan tersebut membawa “jeli”.
2. Faktor Meteorologi:
BMKG juga mengemukakan kemungkinan bahwa angin kencang yang terjadi di wilayah tersebut mengangkat material dari permukaan air, seperti laut atau kolam, yang kemudian terbawa ke atmosfer. Ketika hujan turun, material tersebut ikut terbawa bersama hujan, menciptakan kesan hujan yang membawa partikel menyerupai jeli.
3. Pencemaran Lingkungan:
Faktor ketiga yang diusulkan adalah pencemaran lingkungan. Limbah industri atau polusi yang tercampur di atmosfer bisa mengandung material berbentuk jeli atau gel yang terbawa turun bersama hujan. Ini merupakan faktor yang lebih jarang terjadi, tetapi tetap menjadi kemungkinan yang perlu diperhitungkan oleh pihak berwenang.
Investigasi Lebih Lanjut oleh BMKG dan BPBD
BMKG telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo untuk mengumpulkan data lebih lanjut tentang kejadian ini. Pihak BMKG dan BPBD sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran fenomena ini dan menganalisis apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kejadian tersebut.
Jika terbukti bahwa hujan jeli tersebut adalah fenomena alam yang valid, BMKG berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam mekanisme terjadinya fenomena yang tidak biasa ini.
Penutupan
Fenomena hujan jeli yang terjadi di Gorontalo memang mengundang banyak tanda tanya. Meskipun demikian, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh spekulasi yang tidak berdasar. Pihak berwenang akan terus melakukan penelitian untuk memastikan penyebab yang sebenarnya.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai fenomena ini, BMKG menyarankan untuk mengikuti perkembangan terbaru melalui sumber informasi resmi dan memperhatikan penelitian yang sedang berlangsung.