https://sculpture56.com/

sculpture56.com – SANA’A, Yaman — Kelompok Houthi yang berafiliasi dengan Iran mengklaim telah berhasil menembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat di wilayah Yaman tengah. Insiden ini menambah ketegangan di kawasan yang telah lama dilanda konflik antara kelompok Houthi yang didukung Iran dan koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi.

Menurut juru bicara militer Houthi, serangan terhadap pesawat tanpa awak (drone) MQ-9 Reaper tersebut dilakukan menggunakan sistem pertahanan udara canggih yang dikembangkan oleh kelompok tersebut. “Kami berhasil menembak jatuh pesawat pengintai AS di wilayah Al-Jawf,” ujar juru bicara tersebut dalam pernyataan resmi.

Drone MQ-9 Reaper merupakan pesawat pengintai dan serang yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat untuk melakukan operasi pengawasan dan serangan di berbagai zona konflik. Pesawat ini dikenal karena kemampuannya untuk terbang dalam waktu lama dan membawa berbagai jenis senjata canggih, termasuk misil dan bom.

Pihak militer Amerika Serikat belum memberikan komentar resmi mengenai insiden ini. Namun, klaim Houthi tersebut menambah kekhawatiran terkait meningkatnya kemampuan pertahanan udara yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Sebelumnya, kelompok Houthi juga pernah mengklaim berhasil menembak jatuh pesawat-pesawat tempur dan drone lainnya yang beroperasi di kawasan tersebut.

Serangan ini datang setelah beberapa minggu meningkatnya ketegangan di Yaman, di mana berbagai pihak yang terlibat dalam perang saudara Yaman saling menuduh satu sama lain melanggar gencatan senjata yang sebelumnya telah disepakati. Ketegangan yang terus meningkat menunjukkan bahwa meskipun upaya diplomatik untuk menghentikan konflik sudah dilakukan, jalan menuju perdamaian di Yaman masih jauh dari tercapai.

Koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi telah memberikan dukungan militer kepada pemerintah Yaman yang sah, sementara kelompok Houthi yang didukung oleh Iran berusaha untuk menguasai wilayah lebih luas di negara tersebut. Sejak perang saudara dimulai pada tahun 2014, Yaman telah menjadi medan pertempuran yang menghancurkan dengan lebih dari 230.000 orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi.

Seiring dengan meningkatnya insiden semacam ini, masyarakat internasional terus mendesak agar gencatan senjata yang lebih permanen dapat diterapkan guna mengurangi penderitaan kemanusiaan di Yaman.

By admin