sculpture56 – Puluhan orang, termasuk seorang anggota parlemen oposisi, ditangkap di Kenya selama protes anti-penculikan yang berlangsung di ibu kota Nairobi dan beberapa kota lainnya pada hari Senin. Protes ini menuntut diakhirinya penculikan yang menargetkan para kritikus pemerintah, khususnya para pemuda.
Senator Okiya Omtatah, seorang politisi oposisi, adalah salah satu dari mereka yang ditangkap. Omtatah bergabung dengan ratusan demonstran yang duduk di jalan-jalan ibu kota sambil menyanyikan lagu kebangsaan dan meneriakkan slogan “Kami damai” dan “Kami telah membaca konstitusi”. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, dan ketika Omtatah dan beberapa demonstran lainnya tidak bubar, mereka ditangkap.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya (KNCHR) melaporkan bahwa setidaknya 53 demonstran tidak bersenjata ditangkap di seluruh negeri, dengan 24 penangkapan di Nairobi, 13 di Mombasa, dan 16 di Eldoret4. KNCHR juga mengutuk penangkapan sewenang-wenang ini dan menyebut tindakan polisi sebagai “teror terhadap demonstran”.
Protes ini merupakan bagian dari gelombang demonstrasi yang dimulai slot kamboja sejak Juni lalu, yang dipicu oleh Rancangan Undang-Undang Keuangan yang kontroversial. Sejak saat itu, setidaknya 82 kritikus pemerintah dilaporkan hilang, dengan tujuh di antaranya diculik pada bulan Desember ini34. Kelompok hak asasi manusia menuduh bahwa polisi Kenya berada di balik penculikan-penculikan ini, meskipun polisi telah menyangkal keterlibatan mereka dan mengklaim sedang menyelidiki kasus-kasus tersebut.
Presiden William Ruto, yang sebelumnya menyebut laporan penculikan sebagai “berita palsu”, berjanji pada hari Sabtu untuk menghentikan penculikan tersebut agar para pemuda dapat hidup dalam damai. Namun, janji ini tampaknya belum cukup untuk meredakan kemarahan publik.
Para demonstran menuntut agar para tahanan yang diculik dan ditangkap selama protes ini segera dibebaskan tanpa syarat. Beberapa dari mereka yang ditangkap akan diadili di pengadilan pada hari Kamis ini.
Protes ini juga menandai eskalasi dari ketegangan politik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Kenya, dengan banyaknya korban jiwa dan penangkapan yang terjadi sejak Juni lalu. Pemerintah Kenya kini berada di bawah tekanan besar untuk memberikan transparansi dan akuntabilitas dalam menangani kasus-kasus penculikan dan penangkapan sewenang-wenang ini.
Dengan penangkapan para tokoh oposisi seperti Omtatah, kemungkinan besar protes anti-penculikan akan semakin memanas di negara Afrika Timur ini.